Senin, 30 Mei 2011

Love Story: Pelangi dan Hujan


Genre: Friendship, Romance, Hurt, Comfort
Rating: 15+
Status: In-Progress
Words: 464
Love Story
By: Ryuchan©2011
Warning: It’s pure mine! Dont copy!!!
Story One...
Pelangi dan Hujan
-TORA POV-
                TORA selalu berpikir jika cintanya seperti hukum Asas Black: kalor yang memberi sama dengan kalor yang menerima. Cinta yang ia beri pasti mendapat umpan balik yang sama jumlahnya. Tapi toh itu salah, cintanya tak lebih dari proses isobarik dalam termodinamika yang selalu berhasil nol.
                Tora masih berdiri disana dibawah guyuran titik-titik air dari gumpalan hitam di langit, mata obsidiannya menatap lurus-lurus gadis andromeda berambut coklat yang sedang menepi dan sepertinya—menunggu seseorang untuk berbagi payung lalu menembus hujan menuju rumahnya. Kemudian duduk manis dengan secangkir teh hijau ditemani alunan Bolero de Ravel-nya Mozart. Tora masih ingat betapa gadis itu begitu seindah andromeda, cantik, menawan, dan misterius! Serta selalu dikelilingi para lelaki tampan yang berebut berkencan dengannya dan Tora termasuk juga. Singkat kata, gadis manis itu adalah andromeda yang selalu dikelilingi nebula-nebula. Dan Tora tidak tahu ia termasuk nebula yang mana; hidrogen, ozon atau yang lain. Yang ia tahu, ia ingin gadis itu!
                Mata onyx Tora melotot ketika seorang lelaki berambut pirang tersenyum, mendekati, menggenggam tangan dan berbagi payung dengan gadis andromedanya. Tora semakin mengernyitkan dahi ketika menyadari diameter payung itu yang begitu kecil—dan kakinya menginjak keras rumput basah dibawahnya, menemui dua pasang manusia itu menghilangkan jarak dengan berpelukan mesra diguyuri air bah dari langit.
                “Masih memperhatikan gadis itu, eh?” Byou mendekat dan membagi payungnya dengan Tora.
“Selalu,” jawabnya cuek masih mengikuti arah langkah sepasang kekasih itu yang hilang ditelan bus.
“Tch, kau ini! Sudah setahun Ruki berpacaran dengannya dan sudah setahun juga kau belum merestui mereka. Ikhlaskan saja, cari yang lain!”
Tora sama sekali tak menggubris ocehan-ocehan Byou selanjutnya, ia lebih memilih diam melamun memperhatikan air hujan yang semakin jauh interval jatuhnya hingga hujan benar-benar reda dan matahari mulai melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda—menyinari bumi.
“TORA-BAKA-DESU-KARA! Kau mendengarkanku tidak?!!” Byou berteriak sekeras-kerasnya,
“Diamlah, Byou-butt. Kau mengganggu aktivitasku.” Tora menatap Byou sinis dan hanya dijawab longoan Byou yang seolah berkata: Memang-kau-ngapain? “Pelanginya indah sekali,” ucap Tora seolah menjawab pertanyaan Byou, “Aku masih tidak terima gadis itu memilih Ruki daripada aku!”
“Ya, cinta memang sadis!”
Tora menggelengkan kepalanya sekali demi kebodohan Byou. Cinta tak sepenuhnya sadis, banyak orang yang bahagia karena cinta. Tapi banyak juga orang yang sedih karena cinta. Intinya cinta itu seperti bilangan integral yang tak terdefinisikan.
“Cinta itu rumit!” Sambung Byou.
Ah, benar! Cinta itu rumit! Serumit bilangan integral. Pantas Tora tak bisa memecahkan soal cintanya, ia saja harus remidi di bab integral. Tapi apa hubungannya?
“Sudahlah, lepaskan dia Tora!”
“Aku pernah bilang, ‘kan: Jika suatu hari aku akan membuatnya tidak bisa menolakku! Kau mengerti maksudku, ‘kan, Byou?” Tora berbalik pulang sambil mendongak menatap langit. Saat ini adalah fase terberat dalam masa mudanya: Fase patah hati. Dunianya seakan buram, gelap, hitam, pekat dan dingin bagai hujan sore ini. Tapi... pelangi selalu datang setelah hujan, bukan?
“Hei, Tora, kembalikan payungku!” Maki Byou.
Kekekeke~~ Byou jadi orang aneh disini (ditampol)
Anyway, ini sequel Love Story.
Tora saya bikin menderita disini (dijitak)
Dan Ruki... err~ ga mau kasih bocoran.hohohh
Ini fict kedua saya (setelah Ruki Sense Hentai) tentang visual kei.
Next chap about my koibito~~ Ruki-sama :3
Any comment? Flame? Review? Or... Request?
Leave here...
Thanks for reading, see ya~~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.