Jumat, 22 April 2011

Convention at The Broken Heart


19.11.10 23:35 / 20.11.10 00.03

Sudah
Sadarkah
Engkau?

Kata-kata itu selalu berputar dalam tiap sel-sel otakmu yang berukuran bermikron-mikron—terlalu sering malah. Sudah banyak orang mengujarkan pertanyaan yang sama padamu—bagi mereka yang tahu tentang kisah cintamu. Berkali-kali hatimu tersakiti olehnya, padahal sejak awal kau sudah tau jika itu akan terjadi—kau akan meneteskan air hangat dari obsidianmu karena lelaki itu, dan dengan santainya kau menjawab ‘ya’ pada perjanjian terkonyol dari mulut busuk lelaki itu.

Tiap malam kau menanti pesan instan darinya, pesan yang sekadar berisi sumpah palsu tentang cinta dan sayangnya padamu serta dengan segala bentuk perhatiannya padamu. Tapi tahukah engkau bahwa itu hanya sebuah pengasihan?

Kecan rahasia yang ia tawarkan padamu hanya sebuah kamuflase belaka. Seperti fatamorgana,lebih mudahnya seperti kau menemukan wadi ditengah padang pasir yang diselimuti angin yang berputar bagai gasing. Immposible, right?
Tapi kenapa juga kau masih mengharapkannya?

“It’s not your bussiness.”
Begitu jawabanmu ketika kutanya tentang penantian kosongmu.
Kau tahu? Kau bermimpi, kau merajutnya tapi pada akhirnya rajutanmu itu tak akan menjadi sebuah syal indah, bahkan kaos kaki pun tidak.

Kau bercerita padaku bahwa meskipun kau hidup dengan dikelilingi orang-orang yang peduli padamu namun tanpanya kau hanya menjadi seonggok daging tak berguna, kelak kau tak akan mampu menopang tubuhmu untuk meniti jembatan yang bernama hidup—dan bodohnya kau katakan itu pada lelaki itu, hingga lelaki itu bisa menyayat hatimu lebih dalam dan menyiksamu melebihi kekejaman malaikat pencabut nyawa.

Suatu ketika kau melihatnya berjalan dengan penuh keceriaan, seperti tak ada seorang pun yang lebih bahagia daripada dirinya dihari itu. Kau tersenyum melihat tingkahnya, namun senyummu pudar ketika kau tahu untuk dan karena siapa keceriaannya itu. Tak lama kemudian kau mendengar ia berkata dengan bangganya “Hei, this’s my new girfriend. We are suitable, arent?”

‘Ah ya ternyata cerita Cinderella itu benar-benar fiktif.’

Kencan rahasia kandas digantikan stalker rahasia.
Kini bukan kau tahu dimana, sedang apa dan bagaimana dia.
Tapi kini..
Dimana, sedang apa dan bagaimana MEREKA!!!

Sudah
Sadarkah
Engkau?

Kata-kata itu masih sering kau dengar dari orang-orang yang mengerti kisah cintamu—bahkan kini sudah menancap pada tiap belahan otakmu. Kata-kata itu seolah mengkontaminasi otakmu dan mengintimidasimu untuk mengingat kemarin lalu, luka banyak yang bernanah. Dan secara tak langsung membuatmu menjadi arogan, kau merusak tatanan yang ada. Tak ada lagi kata mengalah bagimu. Cukup sudah kau dipermainkan. Kini yang ada hanya dendam untuk meraihnya.

Kau menantang dunia dan dengan congkaknya kau mengatakan “Suatu hari akan kubuat kau tak bisa menolakku!”
 

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.